Selasa, 27 Januari 2009
foto -foto inimenunjukkan suatu pohon yang raksasa yang mempunyai suatu batang dan cabang - cabang serta ranting dengan terukir berbagai macam binatang bergelantungan dari jenis unggas, mamalia sampai dengan jenis Reptilia. Ada sumber mengatakan pohon ini tumbuh di daerah hutan lebat di Andra Pradesh India. Ada yang mempercayai pohon ini dengan berbagai macam ukiran satwa yang bergelantungan dan berbelit di batang dan dahannya adalah tumbuh secara alami tanpa campur tangan manusia.
Sumber lain mengatakan pohon tersebut sepenuhnya adalah pohon yang terletak di Disney's Animal Kingdom Florida AS, di suatu taman dimana pohon tersebut
menjadi icon taman tersebut.
Pohon tersebut setinggi 145 kaki ,Ada 45 cabang sekunder dan 756 ranting. Dengan 7891ranting akhir, keseluruhan struktur mempunyai sejumlah 102,583 daun-daun manmade, masing-masing mampunyai panjang 1 kaki. Terdiri atas 300 ukiran binatang dari satu regu tukang pahat yang trampil. Artistik tampak hidup seperti sebuah teater 3D. hmmmm yang bener yang mana nih ? penasaran ya.. ada yang bisa ngasih pencerahan tentang pohon ini ?
Kamis, 22 Januari 2009
Indonesia bakal memiliki 1 lagi Circuit bertaraf internasional yang terletak dikawasan Lippo kawaraci, Circuit ini mengambil konsep Cirkuit jalan raya. Lipppo Village masuk ke daftar eksklusif pemilik sirkuit jalanan di dunia, seperti Surfers Paradise, Durban, Valencia, Monako, Melbourne dan Singapura.
Untuk memenuhi persyaratan teknis dari FIA, Lippo Village akan memodifikasi sebagian area kota dekat Universitas Pelita Harapan (UPH) untuk mempermudah proses transformasi sirkuit jalanan.
Untuk memenuhi hal tersebut Lippo menunjuk desainer trek internasional yang telah berpengalaman bernama Tilke Gmbh untuk mendesai sirkuit jalanan mencakup public grandstands, sarana eksibisi, area peristirahatan, komplek pit, serta area mall.
Kabar buruk buat pencinta olahraga otomotif di tanah air. Rencana Lippo Village menggelar balapan jalanan A1 batal terlaksana akibat tak mampu memenuhi tenggat waktu pembangunan sirkuit. Kabar pembatalan A1GP Indonesia diumumkan di situs resmi A1GP. http://a1gp.com Disebutkan kalau Sirkuit Jalanan tersebut tidak memenuhi tenggat waktu penyelesaian yang sudah ditepatkan FIA sebagai otoritas olahraga otomotif dunia.
Indonesia sebelumnya direncanakan menjadi tuan rumah seri kelima A1GP musim ini. Balapan di sirkuit jalan raya itu rencananya akan dilangsungkan pada 6-8 Februari 2009.
Karena tidak bisa memenuhi deadline yang sudah ditentukan, pihak FIA pun tidak bisa mengeluarkan lisensi pada sirkuit yang sebelumnya akan menjadi satu-satunya seri jalan raya di musim A1GP tahun ini.
Dengan keputusan ini Indonesia dipastikan tak akan menjadi tuan rumah A1GP di musim 2008-2009. Bagi penggemar A1 ngga usah kecewa deh...masih ada tahun depan...siiip.
OBAMA DAN ANAS/REUTERS
LONDON--MI: Dengan senyuman yang menampakkan gigi, kuping yang sedikit besar dan rambut cepak, Ilham Anas dari Indonesia yang mirip dengan Barack Obama, kini menjadi terkenal di dunia. Stasiun televisi CNN dan juga berbagai media di Inggris menyiarkan 'kembaran' Barack Obama itu, menyusul 'demam' Obamamania di mana-mana, setelah acara pelantikan orang nomor satu di Amerika Serikat, Selasa (20/1).
Fotografer yang menjadi 'kembaran' Barack Obama itu tidak saja dikenal di Jakarta, tetapi juga diberitakan di mana-mana, setelah Presiden kulit hitam pertama AS itu dilantik.
Perusahaan obat-obatan di Filipina dikabarkan menawarkan Anas mengisi sebuah acara komersial dengan mengenakan jas lengkap seperti yang dipakai Obama. Selain itu, Anas juga menerima banyak tawaran dari perusahaan di Korea Selatan dan juga Indonesia.
Anas yang berasal dari Jawa Barat yang berusia 34 tahun, tampil dalam tayangan Bukan Empat Mata di Trans7, Selasa (20/1), bersamaan dengan acara pelantikkan Obama di Washington.
Kakak laki-laki Anas yang pertama kali mengenali persamaan wajah Anas dengan Barack Obama, minta agar ia berpose dengan mengenakan jas dan dasi serta bendera Amerika. Setelah foto diambil dan dikirim ke teman-teman, dunia pun menyadari kesamaan wajah Anas dengan Obama.
"Saya sebenarnya seorang pemalu, saya tidak suka menjadi perhatian," ujar Anas, seperti dikutip AFP, dan menambahkan bahwa bagaimanapun wajahnya yang mirip dengan Presiden AS itu membuat dirinya kini menjadi makin percaya diri.
Barack Obama pernah bersekolah di Jakarta sekitar tahun 1960-an. Kala itu dia dikenal dengan nama Barry. (Antara/OL-03)
Minggu, 18 Januari 2009
Setelah raja Śri Kĕrtānegara gugur, kerajaan Singhasāri berada di bawah kekuasaan raja Jayakatwang dari Kadiri. Salah satu keturunan penguasa Singhasāri, yaitu Raden Wijaya, kemudian berusaha merebut kembali kekuasaan nenek moyangnya. Ia adalah keturunan Ken Angrok, raja Singhāsāri pertama dan anak dari Dyah Lěmbu Tal. Ia juga dikenal dengan nama lain, yaitu Nararyya Sanggramawijaya. Menurut sumber sejarah, Raden Wijaya sebenarnya adalah mantu Kĕrtanāgara yang masih terhitung keponakan. Kitab Pararaton menyebutkan bahwa ia mengawini dua anak sang raja sekaligus, tetapi kitab Nāgarakertāgama menyebutkan bukannya dua melainkan keempat anak perempuan Kěrtanāgara dinikahinya semua. Pada waktu Jayakatwang menyerang Singhasāri, Raden Wijaya diperintahkan untuk mempertahankan ibukota di arah utara. Kekalahan yang diderita Singhasāri menyebabkan Raden Wijaya mencari perlindungan ke sebuah desa bernama Kudadu, lelah dikejar-kejar musuh dengan sisa pasukan tinggal duabelas orang. Berkat pertolongan Kepala Desa Kudadu, rombongan Raden Wijaya dapat menyeberang laut ke Madura dan di sana memperoleh perlindungan dari Aryya Wiraraja, seorang bupati di pulau ini. Berkat bantuan Aryya Wiraraja, Raden Wijaya kemudian dapat kembali ke Jawa dan diterima oleh raja Jayakatwang. Tidak lama kemudian ia diberi sebuah daerah di hutan Těrik untuk dibuka menjadi desa, dengan dalih untuk mengantisipasi serangan musuh dari arah utara sungai Brantas. Berkat bantuan Aryya Wiraraja ia kemudian mendirikan desa baru yang diberi nama Majapahit. Di desa inilah Raden Wijaya kemudian memimpin dan menghimpun kekuatan, khususnya rakyat yang loyal terhadap almarhum Kertanegara yang berasal dari daerah Daha dan Tumapel. Aryya Wiraraja sendiri menyiapkan pasukannya di Madura untuk membantu Raden Wijaya bila saatnya diperlukan. Rupaya ia pun kurang menyukai raja Jayakatwang.
Tidak terduga sebelumnya bahwa pada tahun 1293 Jawa kedatangan pasukan dari Cina yang diutus oleh Kubhilai Khan untuk menghukum Singhasāri atas penghinaan yang pernah diterima utusannya pada tahun 1289. Pasukan berjumlah besar ini setelah berhenti di Pulau Belitung untuk beberapa bulan dan kemudian memasuki Jawa melalui sungai Brantas langsung menuju ke Daha. Kedatangan ini diketahui oleh Raden Wijaya, ia meminta izin untuk bergabung dengan pasukan Cina yang diterima dengan sukacita. Serbuan ke Daha dilakukan dari darat maupun sungai yang berjalan sengit sepanjang pagi hingga siang hari. Gabungan pasukan Cina dan Raden Wijaya berhasil membinasakan 5.000 tentara Daha. Dengan kekuatan yang tinggal setengah, Jayakatwang mundur untuk berlindung di dalam benteng. Sore hari, menyadari bahwa ia tidak mungkin mempertahankan lagi Daha, Jayakatwang keluar dari benteng dan menyerahkan diri untuk kemudian ditawan oleh pasukan Cina.
Dengan dikawal dua perwira dan 200 pasukan Cina, Raden Wijaya minta izin kembali ke Majapahit untuk menyiapkan upeti bagi kaisar Khubilai Khan. Namun dengan menggunakan tipu muslihat kedua perwira dan para pengawalnya berhasil dibinasakan oleh Raden Wijaya. Bahkan ia berbalik memimpin pasukan Majapahit menyerbu pasukan Cina yang masih tersisa yang tidak menyadari bahwa Raden Wijaya akan bertindak demikian. Tiga ribu anggota pasukan kerajaan Yuan dari Cina ini dapat dibinasakan oleh pasukan Majapahit, selebihnya melarikan dari keluar Jawa dengan meninggalkan banyak korban. Akhirnya cita-cita Raden Wijaya untuk menjatuhkan Daha dan membalas sakit hatinya kepada Jayakatwang dapat diwujudkan dengan memanfaatkan tentara asing. Ia kemudian memproklamasikan berdirinya sebuah kerajaan baru yang dinamakan Majapahit. Pada tahun 1215 Raden Wijaya dinobatkan sebagai raja pertama dengan gelar Śri Kĕrtarājasa Jayawardhana. Keempat anak Kertanegara dijadikan permaisuri dengan gelar Śri Parameśwari Dyah Dewi Tribhūwaneśwari, Śri Mahādewi Dyah Dewi Narendraduhitā, Śri Jayendradewi Dyah Dewi Prajnyāparamitā, dan Śri Rājendradewi Dyah Dewi Gayatri. Dari Tribhūwaneśwari ia memperoleh seorang anak laki bernama Jayanagara sebagai putera mahkota yang memerintah di Kadiri. Dari Gayatri ia memperoleh dua anak perempuan, Tribhūwanottunggadewi Jayawisnuwardhani yang berkedudukan di Jiwana (Kahuripan) dan Rājadewi Mahārājasa di Daha. Raden Wijaya masih menikah dengan seorang isteri lagi, kali ini berasal dari Jambi di Sumatera bernama Dara Petak dan memiliki anak darinya yang diberi nama Kalagěmět. Seorang perempuan lain yang juga datang bersama Dara Petak yaitu Dara Jingga, diperisteri oleh kerabat raja bergelar 'dewa' dan memiliki anak bernama Tuhan Janaka, yang dikemudian hari lebih dikenal sebagai Adhityawarman, raja kerajaan Malayu di Sumatera. Kedatangan kedua orang perempuan dari Jambi ini adalah hasil diplomasi persahabatan yaang dilakukan oleh Kěrtanāgara kepada raja Malayu di Jambi untuk bersama-sama membendung pengaruh Kubhilai Khan. Atas dasar rasa persahabatan inilah raja Malayu, Śrimat Tribhūwanarāja Mauliwarmadewa, mengirimkan dua kerabatnya untuk dinikahkan dengan raja Singhasāri. Dari catatan sejarah diketahui bahwa Dara Jingga tidak betah tinggal di Majapahit dan akhirnya pulang kembali ke kampung halamannya.
Raden Wijaya wafat pada tahun 1309 digantikan oleh Jayanāgara. Seperti pada masa akhir pemerintahan ayahnya, masa pemerintahan raja Jayanāgara banyak dirongrong oleh pemberontakan orang-orang yang sebelumnya membantu Raden Wijaya mendirikan kerajaan Majapahit. Perebutan pengaruh dan penghianatan menyebabkan banyak pahlawan yang berjasa besar akhirnya dicap sebagai musuh kerajaan. Pada mulanya Jayanāgara juga terpengaruh oleh hasutan Mahāpati yang menjadi biang keladi perselisihan tersebut, namun kemudian ia menyadari kesalahan ini dan memerintahkan pengawalnya untuk menghukum mati orang kepercayaannya itu. Dalam situasi yang demikian muncul seorang prajurit yang cerdas dan gagah berani bernama Gajah Mada. Ia muncul sebagai tokoh yang berhasil mamadamkan pemberontakan Kuti, padahal kedudukannya pada waktu itu hanya berstatus sebagai pengawal raja (běkěl bhayangkāri). Kemahirannya mengatur siasat dan berdiplomasi dikemudian hari akan membawa Gajah Mada pada posisi yang sangat tinggi di jajaran pemerintahan kerajaan Majapahit, yaitu sebagai Mahamantri kerajaan.
Pada masa Jayanāgara hubungan dengan Cina kembali pulih. Perdagangan antara kedua negara meningkat dan banyak orang Cina yang menetap di Majapahit. Jayanāgara memerintah sekitar 11 tahun, pada tahun 1328 ia dibunuh oleh tabibnya yang bernama Tanca karena berbuat serong dengan isterinya. Tanca kemudian dihukum mati oleh Gajah Mada.
Karena tidak memiliki putera, tampuk pimpinan Majapahit akhirnya diambil alih oleh adik perempuan Jayanāgara bernama Jayawisnuwarddhani, atau dikenal sebagai Bhre Kahuripan sesuai dengan wilayah yang diperintah olehnya sebelum menjadi ratu. Namun pemberontakan di dalam negeri yang terus berlangsung menyebabkan Majapahit selalu dalam keadaan berperang. Salah satunya adalah pemberontakan Sadĕng dan Keta tahun 1331 memunculkan kembali nama Gajah Mada ke permukaan. Keduanya dapat dipadamkan dengan kemenangan mutlak pada pihak Majapahit. Setelah persitiwa ini, Mahapatih Gajah Mada mengucapkan sumpahnya yang terkenal, bahwa ia tidak akan amukti palapa sebelum menundukkan daerah-daerah di Nusantara, seperti Gurun (di Kalimantan), Seran (?), Tanjungpura (Kalimantan), Haru (Maluku?), Pahang (Malaysia), Dompo (Sumbawa), Bali, Sunda (Jawa Barat), Palembang (Sumatera), dan Tumasik (Singapura). Untuk membuktikan sumpahnya, pada tahun 1343 Bali berhasil ia ditundukan.
Ratu Jayawisnuwaddhani memerintah cukup lama, 22 tahun sebelum mengundurkan diri dan digantikan oleh anaknya yang bernama Hayam wuruk dari perkawinannya dengan Cakradhara, penguasa wilayah Singhāsari. Hayam Wuruk dinobatkan sebagai raja tahun 1350 dengan gelar Śri Rajasanāgara. Gajah Mada tetap mengabdi sebagai Patih Hamangkubhūmi (mahāpatih) yang sudah diperolehnya ketika mengabdi kepada ibunda sang raja. Di masa pemerintahan Hayam Wuruk inilah Majapahit mencapai puncak kebesarannya. Ambisi Gajah Mada untuk menundukkan nusantara mencapai hasilnya di masa ini sehingga pengaruh kekuasaan Majapahit dirasakan sampai ke Semenanjung Malaysia, Sumatera, Kalimantan, Maluku, hingga Papua. Tetapi Jawa Barat baru dapat ditaklukkan pada tahun 1357 melalui sebuah peperangan yang dikenal dengan peristiwa Bubat, yaitu ketika rencana pernikahan antara Dyah Pitalokā, puteri raja Pajajaran, dengan Hayam Wuruk berubah menjadi peperangan terbuka di lapangan Bubat, yaitu sebuah lapangan di ibukota kerajaan yang menjadi lokasi perkemahan rombongan kerajaan tersebut. Akibat peperangan itu Dyah Pitalokā bunuh diri yang menyebabkan perkawinan politik dua kerajaan di Pulau Jawa ini gagal. Dalam kitab Pararaton disebutkan bahwa setelah peristiwa itu Hayam Wuruk menyelenggarakan upacara besar untuk menghormati orang-orang Sunda yang tewas dalam peristiwa tersebut. Perlu dicatat bawa pada waktu yang bersamaan sebenarnya kerajaan Majapahit juga tengah melakukan eskpedisi ke Dompo (Padompo) dipimpin oleh seorang petinggi bernama Nala.
Setelah peristiwa Bubat, Mahāpatih Gajah Mada mengundurkan diri dari jabatannya karena usia lanjut, sedangkan Hayam Wuruk akhirnya menikah dengan sepupunya sendiri bernama Pāduka Śori, anak dari Bhre Wĕngkĕr yang masih terhitung bibinya.
Di bawah kekuasaan Hayam Wuruk kerajaan Majapahit menjadi sebuah kerajaan besar yang kuat, baik di bidang ekonomi maupun politik. Hayam Wuruk memerintahkan pembuatan bendungan-bendungan dan saluran-saluran air untuk kepentingan irigasi dan mengendalikan banjir. Sejumlah pelabuhan sungai pun dibuat untuk memudahkan transportasi dan bongkar muat barang. Empat belas tahun setelah ia memerintah, Mahāpatih Gajah Mada meninggal dunia di tahun 1364. Jabatan patih Hamangkubhūmi tidak terisi selama tiga tahun sebelum akhirnya Gajah Enggon ditunjuk Hayam Wuruk mengisi jabatan itu. Sayangnya tidak banyak informasi tentang Gajah Enggon di dalam prasasti atau pun naskah-naskah masa Majapahit yang dapat mengungkap sepak terjangnya.
Raja Hayam Wuruk wafat tahun 1389. Menantu yang sekaligus merupakan keponakannya sendiri yang bernama Wikramawarddhana naik tahta sebagai raja, justru bukan Kusumawarddhani yang merupakan garis keturunan langsung dari Hayam Wuruk.
Ia memerintah selama duabelas tahun sebelum mengundurkan diri sebagai pendeta. Sebelum turun tahta ia menujuk puterinya, Suhita menjadi ratu. Hal ini tidak disetujui oleh Bhre Wirabhūmi, anak Hayam Wuruk dari seorang selir yang menghendaki tahta itu dari keponakannya. Perebutan kekuasaan ini membuahkan sebuah perang saudara yang dikenal dengan Perang Parěgrěg. Bhre Wirabhumi yang semula memperoleh kemenanggan akhirnya harus melarikan diri setelah Bhre Tumapĕl ikut campur membantu pihak Suhita. Bhre Wirabhūmi kalah bahkan akhirnya terbunuh oleh Raden Gajah. Perselisihan keluarga ini membawa dendam yang tidak berkesudahan. Beberapa tahun setelah terbunuhnya Bhre Wirabhūmi kini giliran Raden Gajah yang dihukum mati karena dianggap bersalah membunuh bangsawan tersebut.
Suhita wafat tahun 1477, dan karena tidak mempunyai anak maka kedudukannya digantikan oleh adiknya, Bhre Tumapĕl Dyah Kĕrtawijaya. Tidak lama ia memerintah digantikan oleh Bhre Pamotan bergelar Śri Rājasawardhana yang juga hanya tiga tahun memegang tampuk pemerintahan. Bahkan antara tahun 1453-1456 kerajaan Majapahit tidak memiliki seorang raja pun karena pertentangan di dalam keluarga yang semakin meruncing.
Situasi sedikit mereda ketika Dyah Sūryawikrama Giriśawardhana naik tahta. Ia pun tidak lama memegang kendali kerajaan karena setelah itu perebutan kekuasaan kembali berkecambuk. Demikianlah kekuasaan silih berganti beberapa kali dari tahun 1466 sampai menjelang tahun 1500. Berita-berita Cina, Italia, dan Portugis masih menyebutkan nama Majapahit di tahun 1499 tanpa menyebutkan nama rajanya. Semakin meluasnya pengaruh kerajaan kecil Demak di pesisir utara Jawa yang menganut agama Islam, merupakan salah satu penyebab runtuhnya kerajaan Majapahit. Tahun 1522 Majapahit tidak lagi disebut sebagai sebuah kerajaan melainkan hanya sebuah kota.
Pemerintahan di Pulau Jawa telah beralih ke Demak di bawah kekuasaan Adipati Unus, anak Raden Patah, pendiri kerajaan Demak yang masih keturunan Bhre Kertabhūmi. Ia menghancurkan Majapahit karena ingin membalas sakit hati neneknya yang pernah dikalahkan raja Girindrawarddhana Dyah Ranawijaya. Demikianlah maka pada tahun 1478 hancurlah Majapahit sebagai sebuah kerajaan penguasa nusantara dan berubah satusnya sebagai daerah taklukan raja Demak. Berakhir pula rangkaian penguasaan raja-raja Hindu di Jawa Timur yang dimulai oleh Keng Angrok saat mendirikan kerajaan Singhāsari, digantikan oleh sebuah bentuk kerajaan baru bercorak agama Islam.
Ironisnya, pertikaian keluarga dan dendam yang berkelanjutan menyebabkan ambruknya kerajaan ini, bukan disebabkan oleh serbuan dari bangsa lain yang menduduki Pulau Jawa.
(Disarikan dari Sejarah Nasional Indonesia Jilid II, 1984, halaman 420-445, terbitan PP Balai Pustaka, Jakarta)
Sabtu, 03 Januari 2009
Pemilihan Presiden Amerika Serikat kemarin...tak pelak lagi di menangkan oleh Barrack Obama, sudah diduga kemenangan ini menimbulkan uphoria masyarakat dunia..tak terkecuali sebagian rakyat Indonesia pun demikian halnya...Antusiasme dan harapanpun terjadi di Indonesia. Banyak kalangan pun berharap, Obama, yang memiliki memori dunia kanak-kanaknya di Jakarta, akan mampu membangun politik luar negeri dan menjalin relasi yang lebih baik dengan kita. Harapannya, memori itu mengembangkan emosi kedekatan dan peluang kerja sama yang lebih adil.
Semasa kecilnya dari umur 6 hingga 10 tahun, Barrack Obama tinggal di Indonesia. Sekitar 3 tahun tinggal di Menteng Dalam, Jakarta Selatan dan 2 tahun tinggal di kawasan Dempo, Matraman, Jakarta Timur. Teman - temannya di Jakarta lebih mengenal Barrack Obama sebagai Barry. Saat masuk ke SD Fransiskus asisi di kawasan Menteng Dalam, Barrack terdaftar sebagai "Barry Soetoro" dan terdaftar beragama Islam. Belakangan diketahui terakhir Barrack Obama menganut agama Kristen. BArry masuk SD ini dengan nomor urut 203, tertulis lahir di Honolulu, 4 Agustus 1961. Dalam dokumen rapornya tertulis sebagai warga negara Indonesia. Di SD Fransiskus Asisi Barry sekolah dari kelas 1 hingga kelas 3, kemudian pindah ke SD Besuki( SDN Menteng 01 ), seiring perceraian Ibundanya Ann Dunham dengan ayah tirinya Lolo Soetoro, ada dugaan Ann kurang diperhatikan Lolo, gara - gara Lolo yang seorang tentara dinas topografi ini harus pergi ke Papua dalam rangka mengikuti program penugasan TNI.
Ah...rasanya sudah banyak tulisan mengenai keluarga Barrack Obama semasa tinggal di Indonesia, rasanya tak perlu berpanjang lebar...Sekarang kita buat pertanyaan seberapa berpengaruh kekuasaan Presiden Barrack Obama kelak mempengaruhi kebijakan politik negaranya terhadap Indonesia? Kita hanya bisa berharap Perspektif Obama mengenai Asia, khususnya Asia Tenggara, tidak bisa dilepaskan dari pengalamannya tinggal di Indonesia.Pengalaman ini memberinya perspektif kuat mengenai Asia Tenggara. Semoga Obama akan meningkatkan arti penting Asia Tenggara dalam diplomasi AS. Gedung Putih di bawah Obama akan memberi bobot lebih besar kepada Asia Tenggara pada umumnya,dan Indonesia pada khususnya. Yah...sebuah harapan tentunya....toh diantara harapan - harapan optimis itu, tak sedikit rakyat Indonesia yamg menyimpan pesimisme bahwa Presiden terpilih tersebut tak akan berpengaruh apa - apa terhadap Indonesia dengan berbagai alasan.
Ahh...kok ngelantur masalah politik ya? udah deh ngga usah ngebahas soal politik, terlalu berat deh..toh aku juga ngga nyambung tentang politik, yang jelas Barry tak pernah melupakan masa kecilnya saat tinggal di Indonesia, dalam bukunya yang diterjemahkan dalam bahasa Indonesia " Menerjang Harapan : Dari Jakarta Menuju Gedung putih " Barrack Obama menceritakan masa kecilnya saat tinggal di Indonesia.
Download buku " Menerjang Harapan : Dari Jakarta Menuju Gedung putih " Barrack Obama
http:////www.4shared.com/file/69965438/bf63e956/Ebook_-_Menerjang_Harapan__dari_Jakarta_menuju_Gedung_Putih.html
gambar 1 dari http://email.multichannel.com/cgi-bin2/DM/y/hA0PB21W0YMP0DdcT0E4
gambar 2 dari http://www.theage.com.au/ftimages/2008/02/05/1202090401332.html
Jumat, 02 Januari 2009
Sebagian orang yang pernah mendengar “teori evolusi” atau “Darwinisme” mungkin beranggapan bahwa konsep-konsep tersebut hanya berkaitan dengan bidang studi biologi dan tidak berpengaruh sedikit pun terhadap kehidupan sehari-hari. Anggapan ini sangat keliru sebab teori ini ternyata lebih dari sekadar konsep biologi. Teori evolusi telah menjadi pondasi sebuah filsafat yang menyesatkan sebagian besar manusia.
TEORI EVOLUSI YANG MENYESATKAN
Filsafat tersebut adalah “materialisme”, yang mengandung sejumlah pemikiran penuh kepalsuan tentang mengapa dan bagaimana manusia muncul di muka bumi. Materialisme mengajarkan bahwa tidak ada sesuatu pun selain materi dan materi adalah esensi dari segala sesuatu, baik yang hidup maupun tak hidup. Berawal dari pemikiran ini, materialisme mengingkari keberadaan Sang Maha Pencipta, yaitu Allah. Dengan mereduksi segala sesuatu ke tingkat materi, teori ini mengubah manusia menjadi makhluk yang hanya berorientasi kepada materi dan berpaling dari nilai-nilai moral. Ini adalah awal dari bencana besar yang akan menimpa hidup manusia.
Kerusakan ajaran materialisme tidak hanya terbatas pada tingkat individu. Ajaran ini juga mengarah untuk meruntuhkan nilai-nilai dasar suatu negara dan masyarakat dan menciptakan sebuah masyarakat tanpa jiwa dan rasa sensitif, yang hanya memperhatikan aspek materi. Anggota masyarakat yang demikian tidak akan pernah memiliki idealisme seperti patriotisme, cinta bangsa, keadilan, loyalitas, kejujuran, pengorbanan, kehormatan atau moral yang baik, sehingga tatanan sosial yang dibangunnya pasti akan hancur dalam waktu singkat. Karena itulah, materialisme menjadi salah satu ancaman paling berat terhadap nilai-nilai yang mendasari tatanan politik dan sosial suatu bangsa.
Satu lagi kejahatan materialisme adalah dukungannya terhadap ideologi-ideologi anarkis dan bersifat memecah belah, yang mengancam kelangsungan kehidupan negara dan bangsa. Komunisme, ajaran terdepan di antara ideologi-ideologi ini, merupakan konsekuensi politis alami dari filsafat materialisme. Karena komunisme berusaha menghancurkan tatanan sakral seperti keluarga dan negara, ia menjadi ideologi fundamental bagi segala bentuk gerakan separatis yang menolak struktur kesatuan suatu negara.
Teori evolusi menjadi semacam landasan ilmiah bagi materialisme, dasar pijakan ideologi komunisme. Dengan merujuk teori evolusi, komunisme berusaha membenarkan diri dan menampilkan ideologinya sebagai sesuatu yang logis dan benar. Karena itulah Karl Marx, pencetus komunisme, menuliskan The Origin of Species, buku Darwin yang mendasari teori evolusi dengan “Inilah buku yang berisi landasan sejarah alam bagi pandangan kami”
KERUNTUHAN TEORI EVOLUSI
Namun faktanya, temuan-temuan baru ilmu pengetahuan modern telah membuat teori evolusi, dogma abad ke-19 yang menjadi dasar pijakan segala bentuk ajaran kaum materialis, menjadi tidak berlaku lagi, sehingga ajaran ini — utamanya pandangan Karl Marx — benar-benar telah ambruk. Ilmu pengetahuan telah menolak dan akan tetap menolak hipotesis materialis yang tidak mengakui eksis-tensi apa pun kecuali materi. Dan ilmu pengetahuan menunjukkan bahwa segala yang ada merupakan hasil ciptaan sesuatu yang lebih tinggi.
Download runtuhnya teori evolusi
http://ebook-harunyahya.blogspot.com/2008/06/012-darwinsm-refuted.html
http://http://ebook-harunyahya.blogspot.com/2008/06/004the-collapse-of-theory-of-evolution.html
Kamis, 01 Januari 2009
Sejak lahir manusia sudah dkaruniai oleh Tuhan sensibilitas esthetis, oleh karena itu manusia tidak bisa dilaepaskan dari nilai keindahan. Manusia membutuhkan keindahan dalam pribadinya. Tanpa estetika, manusia tidak lagi mempunyai perasaan dan semua kehidupan menjadi entah seperti apa? hehehe..
Di dunia seni, seluk beluk keindahan dikenal sebagai persoalan “estetik”. Isitlah “estetik” ini berasal dari istilah dalam Bahasa Yunani kuno yaitu aesthesis, yang pengertiannya adalah “persepsi rasa” (sense perception). Dalam kebudayaan Yunani, persepsi rasa ini merupakan bagian dari dunia filsafat dan bisa diartikan sebagai “pikiran yang muncul dari rasa” (tidak absolut). Dibedakan dari pikiran yang muncul dari logika (cenderung absolut).
Bahkan Aspek kehidupan intelektual dan spiritual masyarakat sejak jaman dahulu pengaruh estetika demikian menonjol, berpengaruh langsung maupun tidak langsung. Ambil contoh bangsa Yunani kuno betapa menganggap pentingnya arti keindahan dan seni dalam konsep hidup manusia. Demikian juga bangsa Indonesia, bahkan lebih tinggi menempatkan pentingnya keindahan dan seni dalam konsep hidupnya.
Bangsa Indonesia sudah memperlihatkan hal ini sejak sebelum kedatangan peradaban Hindhu, telah memiliki tujuh kepandaian Austronesia, yaitu :
- Pandai bercocok tanam
- Pandai beternak dan menyalurkan air
- Pandai berlayar dan melihat bintang
- Berkesenian rupa, pahat dan logam
- Persatuan masyarakat dan tata negara
- Berpenghormatan sang Merah putih/ philosopi Gula kelapa
- Mempunyai aji kesaktian
Waruga dari Sulawesi Utara
Dari keterangan tersebut diatas terbukti bahwa sejak jaman prasejarah bangsa Indonesia telah menempatkan arti pentingnya keindahan seni dalam konsep hidupnya. Beberapa bukti bisa kita contohkan misalnya Waruga yaitu kuburan batu yang terdapat di Gunung Kidul Yogyakarta, Pasemah dan Jawa Timur, yang sudah berusia kira - kira lebih tua dari jaman perunggu Indonesia , dan diantara Waruga itu diantaranya menyimpan lukisan berwarna - warni, diantaranya melukiskan bendera Merah putih yang berkibar di belakang seoran perwira menunggang kerbau, seperti yang berasal dari kaki gunung Dompu.