Rabu, 17 Desember 2008
Pernakah terbersit dalam pikiran Anda ( khususnya bagi kaum pendatang ), sudah berapa tahun Anda tidak mudik, bisa jadi dalam hitungan bulan atau bahkan ada yang hitungan bertahun - tahun, contohnya saya sendiri.
Bukannya keasyikan kerja sih, tapi atas dasar kebutuhan ekonomilah yang menjadikan sebagian alasan kenapa seseorang menjadi menganggap tidak pentingnya mudik, atau bahkan melupakannya sama sekali, yah...kemungkinan ada faktor lain, semisal ortu keduanya udah engga ada, atau mungkin saudara yang tersisa di kampung halamanpun sudah tidak ada sama sekali.
Cobalah anda yang mempunyai kebiasaan tersebut, untuk segera merubahnya, kenapa?
Pengalaman saya membuktikan, setelah sekian lama tidak pulang kampung...Lebaran kemaren saya paksakan untuk pulang kampung..yahh walaupun pffff...harus kurelakan kas tabunganku yang kusisihkan sedikit - demi sedikit ( walaupun tak bukit - bukit ) :)
Dengan kita mudik setidaknya ada beberapa hikmah yang bisa kita dapatkan diantaranya adalah menyambung silaturahmi ( copy darat ), maklum kebanyakan orang sekarang terlalu banyak copy udara dan melupakan silaturahmi bertatap muka langsung dengan orang yang bersangkutan. Sungguh terharu rasanya bertemu dengan kerabat - kerabat kita yang sekian tahun tidak berjumpa..terharu rasanya menyaksikan mereka sekarang sudah beranjak tua dan menjadi kakek - kakek...beranjak dewasa..beranak...bercucu, dan yang membuat kita tersadar betapa remaja - remaja tetangga kita sama sekali tidak mengenal kita..kenapa karena saat kita masih remaja dikampung..sekolah ...main layangan...nyuri mangga tetangga...nongkrong di pos kamling..remaja - remaja diatas memang belumlah terlahir kedunia sebagai buah hati para senior - seniorku dulu. Yang jelas kesan suka ada, begitupun dukanya tentu saja karena mendapatkan beberapa tetangga - tetangga jauh maupun tetangga dekat kita yang dulu masih beranjak sepuh....eh ternyata sudah dipanggil Illahi...duh Gusti..ampunilah aku...kenapa aku menjadi sedemikian egois...melupakan tanah air. Kita pun pasti akan menerawang ke masa lalu, bernostalgia, bahkan memendam tanya tentang sesuatu yang mungkin sampai sekarang belum terjawab...karena orang tempat kita bertanya sudah tidak ada. Kira - kira apalagi ya?..ohya mungkin dengan mudik kita bisa berkaca diri siapa sebenarnya kita ini, dengan melihat situasi sosial yang berkembang di sekitar kita....dalam artian mungkin banyak teman kita semasa kecil dulu sudah banyak menjadi orang sukses atau menjadi orang biasa - biasa saja, atau bahkan ada yang menyedihkan..jauh dari standar kehidupan kita sendiri. Dengan melihat teman - teman kita dulu menjadi sukses tentu saja kita akan ikut merasa senang ( jangan iri ), kita hargai jerih payah dan perjuangannya dalam mengarungi hidup dan tentu saja membuat kita berkaca diri dan tersadar ahhhh...kenapa aku tidak bisa seperti mereka? kenapa aku masih begini - begini saja? tentu saja ini akan menjadikan motivasi bagi kita untuk lebih giat dan maju demi menggapai masa depan khususnya masa depan anak - anak kita.....dan disaat kita melihat teman - teman kita yang kurang beruntung......terima kasih ya Allah...sekurang - kurangnya kehidupanku ternyata aku lebih jauh beruntung.....yah itulah kehidupan.
Bukannya keasyikan kerja sih, tapi atas dasar kebutuhan ekonomilah yang menjadikan sebagian alasan kenapa seseorang menjadi menganggap tidak pentingnya mudik, atau bahkan melupakannya sama sekali, yah...kemungkinan ada faktor lain, semisal ortu keduanya udah engga ada, atau mungkin saudara yang tersisa di kampung halamanpun sudah tidak ada sama sekali.
Cobalah anda yang mempunyai kebiasaan tersebut, untuk segera merubahnya, kenapa?
Pengalaman saya membuktikan, setelah sekian lama tidak pulang kampung...Lebaran kemaren saya paksakan untuk pulang kampung..yahh walaupun pffff...harus kurelakan kas tabunganku yang kusisihkan sedikit - demi sedikit ( walaupun tak bukit - bukit ) :)
Dengan kita mudik setidaknya ada beberapa hikmah yang bisa kita dapatkan diantaranya adalah menyambung silaturahmi ( copy darat ), maklum kebanyakan orang sekarang terlalu banyak copy udara dan melupakan silaturahmi bertatap muka langsung dengan orang yang bersangkutan. Sungguh terharu rasanya bertemu dengan kerabat - kerabat kita yang sekian tahun tidak berjumpa..terharu rasanya menyaksikan mereka sekarang sudah beranjak tua dan menjadi kakek - kakek...beranjak dewasa..beranak...bercucu, dan yang membuat kita tersadar betapa remaja - remaja tetangga kita sama sekali tidak mengenal kita..kenapa karena saat kita masih remaja dikampung..sekolah ...main layangan...nyuri mangga tetangga...nongkrong di pos kamling..remaja - remaja diatas memang belumlah terlahir kedunia sebagai buah hati para senior - seniorku dulu. Yang jelas kesan suka ada, begitupun dukanya tentu saja karena mendapatkan beberapa tetangga - tetangga jauh maupun tetangga dekat kita yang dulu masih beranjak sepuh....eh ternyata sudah dipanggil Illahi...duh Gusti..ampunilah aku...kenapa aku menjadi sedemikian egois...melupakan tanah air. Kita pun pasti akan menerawang ke masa lalu, bernostalgia, bahkan memendam tanya tentang sesuatu yang mungkin sampai sekarang belum terjawab...karena orang tempat kita bertanya sudah tidak ada. Kira - kira apalagi ya?..ohya mungkin dengan mudik kita bisa berkaca diri siapa sebenarnya kita ini, dengan melihat situasi sosial yang berkembang di sekitar kita....dalam artian mungkin banyak teman kita semasa kecil dulu sudah banyak menjadi orang sukses atau menjadi orang biasa - biasa saja, atau bahkan ada yang menyedihkan..jauh dari standar kehidupan kita sendiri. Dengan melihat teman - teman kita dulu menjadi sukses tentu saja kita akan ikut merasa senang ( jangan iri ), kita hargai jerih payah dan perjuangannya dalam mengarungi hidup dan tentu saja membuat kita berkaca diri dan tersadar ahhhh...kenapa aku tidak bisa seperti mereka? kenapa aku masih begini - begini saja? tentu saja ini akan menjadikan motivasi bagi kita untuk lebih giat dan maju demi menggapai masa depan khususnya masa depan anak - anak kita.....dan disaat kita melihat teman - teman kita yang kurang beruntung......terima kasih ya Allah...sekurang - kurangnya kehidupanku ternyata aku lebih jauh beruntung.....yah itulah kehidupan.
Subscribe to:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar